Kamis, 11 April 2019

Bom Nuklir Langit AS dan Soviet 1958



Diluar kisah-kisah perang dingin antara Amerika Serikat (AS) dan Soviet (Rusia), sebenarnya mereka kompak dalam melakukan operasi militer gabungan. Salah satunya adalah ekspedisi Antartika yang terakhir yakni Operation Deep Freeze (1956-1957).

Dimulainya Perlombaan Luar Angkasa

Di tahun 1957 Rusia meluncurkan satelit pertama yang disebut Sputnik. Dimana fungsi dari sputnik sebenarnya tidak penting. Hanya sebuah bola yang membunyikan sinyal. Yang heboh adalah peluncuran rocketnya, yang pada zaman sekarang bisa dibilang “pencitraan”. Itu pertama kalinya manusia bisa meninggikan rocket di ketinggian 577 km. Tak mau kalah dengan soviet, AS menyusul di tahun 1958 dengan nama satelit Explorer I dan disinilah awal mula perlombaan luar angkasa.

Operasi HANE 1958-1962

Pada dasarnya AS dan Rusia sama-sama tahu bahwa ada sesuatu yang sangat serius di angkasa. Saking seriusnya, mereka membentuk operasi militer lagi untuk membom langit dengan nuklir selama 4 tahun dengan nama operasi HANE yakni High Altitude Nuclear Explosions. Dulu ini merupakan top secret, namun di tahun 2012, dokumen bom nuklir langit  ini sudah bisa di akses untuk umum. Silahkan cek Wikipedia!

https://en.wikipedia.org/wiki/High-altitude_nuclear_explosion


Disitu tertulis jelas nama operasinya, tempatnya dan kekuatan nuklirnya. Hampir seluruh kekuatan nuklir itu adalah 1000x lebih dahsyat dari bom Hiroshima dan Nagasaki (1945).

Mereka telah mengetahui bahwa ada tirai atau kubah alami yang menyelimuti bumi. Kubah yang tidak terlihat namun tidak dapat ditembus dan memiliki radiasi yang mematikan. Jadi sungguh aneh jika ada orang yang masih percaya bahwa manusia bisa pergi ke angkasa luar sementara langitnya saja tidak bisa di tembus.

Inilah yang dikatakan Ibnu Sina (980-1037) sebagai “Solid, but Transparent Spheres” atau yang dikatakan Nikola Tesla (1856-1943) sebagai “Celestial Spheres” untuk lebih mudah, mari kita sebut ini sebagai Kubah Bumi.

Elite Global dan Free Masson adalah titisan dari raja Nimrod yang saat itu membangun menara tinggi untuk menantang tuhan yang menyebabkan banjir besar di jaman Nabi Nuh. Anda bisa mempelajarinya di kitab taurat.


Elite Global melakukan hal yang sama dengan cara membom nuklir angkasa. Salah satunya adalah dengan roket nuklir yang dimakan Thor. Yaitu palu dari dewa pagan untuk memukul kubah bumi buatan Tuhan.


Terakhir telah beredar video proses pemboman yang sudah kadar luarsa 50 tahun lalu itu. Anda bisa mengaksesnya di youtube atau lihat listnya di Wikipedia.

Ini salah satu video dokumenter HANE yakni dengan nama Operation Fishbowl dengan kamuflase percobaan Nuklir yang sebenarnya adalah usaha untuk menembus langit sekaligus pencitraan perlombaan angkasa luar:


Nama-nama operasi untuk menuklir langit tersebut mengandung simbol-simbol melawan dan menantang Tuhan seperti operasi Dominic, dimana arti dominic adalah kepunyaan Tuhan. Contoh yang lain adalah operasi Fishbowl, dimana Fishbowl atau aquarium ikan bulat adalah perumpamaan dari kubah celestial langit milik Tuhan yang harus di hancurkan.

Dari sini bisa disimpulkan, bahwa perjalanan ke angkasa luar dan satelite adalah bohong dan hanya upaya bisnis mencari keuntungan dari dunia lewat membuat kebohongan internasional dan ini uang yang sangat banyak.

Makanya saya terkadang berpikir, Amerika yang saat ini merupakan negara adi daya tapi punya hutang? Hutang kepada siapa? Untuk mengetahui jawabannya silahkan baca Jurus membangkrutkan Negara ala Elite Global


Menembus Langit dalam sudut pandang Islam


QS Ar- Rahmaan(55) : 33



“Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”

Menurut beberapa ulama, maksud dari kata “Sulthan” (kekuatan) adalah “ilmu”. So, menurut Al-Quran prinsipnya langit tidak dapat ditembus, namun dengan “ilmu”, kita akan mampu melihat tanda-tanda yang telah diberikan Allah. Tanda-tanda itu meliputi fakta sejarah, observasi alam secara langsung, melihat kejanggalan persitiwa dunia dan bahasa perumpamaan di dalam Al-Qur’an.

Dengan menjadikan tanda-tanda itu sebagai landasan analisa dan menjadikannya sebagai ilmu. Maka kita akan mampu mengungkap apa yang ada dibalik langit dan apa yang ada dipenjuru bumi. Dengan ilmu yang merupakan buah dari logika berpikir (akal) pemberian Tuhan, maka kita akan dapat di definisikan hal-hal mengenai matahari, bulan, bentuk bumi, sifat langit dan sebagainya.

“Sulthan” juga dapat diartikan kekuasaan, (penguasa). Dalam arti ini, kekuasaan yang salah penggunaanya justru bisa memutar balikan apa yang menjadi rahasia dibalik langit dan penjuru bumi, sehingga fitnah yang sangat dahsyat perihal “menembus langit itu” bisa di lakukan, demi meraup keuntungan dunia. Hal ini lah yang dilakukan Al Masih – Ad Dajjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar